Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang failover dan bagaimana cara setup failover di router Mikrotik. Failover adalah mode operasional cadangan di mana fungsi komponen sistem diasumsikan oleh komponen sistem sekunder ketika komponen utama menjadi tidak tersedia baik karena kegagalan atau waktu henti yang dijadwalkan, atau bisa disimpulkan jika ISP utama Down atau tidak bisa di akses maka jalur internet akan dialihkan ke ISP backup, dan jika ISP utama sudah UP maka jalur internet akan dialihkan kembali ke ISP utama.


Untuk kebutuhan tersebut konfigurasi yang biasa diterapkan adalah dengan mendefinisikan check-gateway dan membedakan nilai distance pada masing-masing rule routing.



Topologi yang digunakkan 

Topologi Failover 2 ISP

Failover sangat gampang dilakukan tanpa menggunakkan script dengan mengatur check-gateway dan nilai distance di setiap rule routing. Beriku setting nya.


Setup failover



fungsi dari target-scope=30 adalah rule tersebut bisa melakukan lookup ke rule lain yang memiliki nilai scope ≤ 30 sehingga menjadi recursive gateway.

dengan pengaturan tersebut mekanisme check-gateway akan mengecek ke gateway ISP dengan mengirim paket PING. Parameter scope/target scope untuk membuat recursive gateway, sehingga check-gateway dapat melakukan pemantauan gateway / IP Address di internet, misalnya ke 8.8.8.8.


Selanjutnya agar menjadi recursive gateway, tambahkan satu rule routing baru dengan dst-address=8.8.8.8 gateway=192.168.10.2 




Selanjutnya agar ISP backup otomatis mem backup ISP utama tambahkan satu rule routing dengan dst-address 0.0.0.0/0 dengan gateway = 172.168.10.2 dan Distance = 2, dengan check-gateway = ping



Setelah semua langkah di lakukan maka rule routing dapat di lihat pada menu route



Dengan demikian, check-gateway dapat melakukan ping ke IP 8.8.8.8 yang pada rule tersebut menjadi gateway langsung. Sehingga ketika check-gateway gagal melakukan PING ke 8.8.8.8 maka gateway internet akan dialihkan ke link backup.

Sekian tutorial kali ini, Selamat mencoba ......